|
Nasi goreng (pexels) |
Orang sukses pasti menghargai waktu. Waktu digunakan sebaik-baiknya agar tidak terbuang begitu saja. Jadilah benar sebuah pernyataan bahwa kesuksesan seseorang dibayar menggunakan kecerdasan dalam pengelolaan waktu. Orang sukses selalu konsisten dan disiplin. Konsisten dalam mewujudkan tujuan. Disiplin menggunakan waktu untuk berbuat sesuai dengan tahapan-tahapan pencapaian tujuan.
Konsistensi dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu secara efektif dan efisien tentu butuh perjuangan. Perjuangan untuk melawan godaan yang membuatnya melenceng dari tujuan awal. Perjuangan ini lah yang menguatkan pernyataan "tidak ada makan siang gratis" untuk sebuah kesuksesan.
Saya memiliki seorang saudara yang sangat disiplin dan konsisten dalam menggunakan waktu. Saudara dari istri saya ini berprofesi sebagai seorang penjual nasi goreng. Ia berjualan di pinggir jalan dengan menyewa sebuah tanah kosong.
Usaha ini dulunya benar-benar dimulai dari nol. Namun karena kegigihannya, sekarang ia telah sukses (saya perkirakan akan bertambah sukses di kemudian hari). Keberhasilan dalam menyekolahkan ketiga anaknya di sekolah-sekolah yang unggul menjadi salah satu kesuksesan yang diraihnya. Kepemilikan mobil dan beberapa motor juga dapat mencerminkan pendapatan yang lebih dari sekedar penjual nasi goreng di tempat lain.
Tidak bijak juga kalau melihat kesuksesan hanya dari hasilnya. Karena keberhasilan pastilah yang enak-enak saja. Harus dipahami bahwa dibalik hasil berupa kesuksesan pasti ada proses yang penuh dengan perjuangan. Kita bisa analisis salah satu proses dari pemanfaatan waktu, konsistensi dan kedisiplinan pada sebuah target.
Saudara saya ini memiliki target harian bahwa dalam satu hari harus menjual nasi goreng sebanyak 10 kg beras. Untuk mencapai target itu, saudara saya setiap harinya membuka warung nasi goreng dari jam 08.00 WIB sampai jam 22.00 WIB. Empat belas jam nonstop tanpa ada jeda tutup warung untuk istirahat ataupun tidur siang.
Kegigihannya dalam memanfaatkan waktu secara total untuk mengembangkan bisnis seperti ini yang patut kita contoh. Kita hendaknya menggunakan waktu yang telah dianugerahkan Tuhan dengan sebaik-baiknya. Waktu tidak digunakan untuk bermalas-malasan atau melakukan hal-hal yang negatif. Sehingga pertanyaan penutupnya adalah "kita mau menjadi seorang yang sukses atau tidak?" Kalau mau, hargai waktumu.
Sabtu, 27 Oktober 2018
Comments
Post a Comment