Lagi-lagi tulisanku dipicu karena keterkejutan. Terkejutnya sama. Yang membedakan hanya sebabnya saja.
Saya ungkapkan keterkejutan ini dalam sebuah status WA. "Seperti keluar dari rimba sunyi, banyak orang hebat di dunia literasi Kab. Magelang #refleksi". Jelas, keterkejutan kali ini ada di dunia literasi Kabupaten Magelang.
Keterkejutan ini berawal ketika Pak Wahyu, pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang mengirim pesan WA ke saya. Pesan WA yang saya terima sekitar pukul 20.00 WIB ini berisi pengumuman nominator Pemilihan Duta Baca Kabupaten Magelang.
Saya termasuk nominator pemilihan duta baca yang akan dipilih tanggal 26 Maret 2019. Nominator yang jumlahnya ada 16 ini semuanya diundang ke kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Magelang pada tanggal tersebut.
Dari banyaknya nama ini, tak ada ada satu nama pun yang aku kenal. Namun aku yakin bahwa nama-nama ini bukan sembarang orang karena bisa masuk nominasi. Semua pasti orang-orang literat.
Dugaanku betul. Semua nama kutelusuri jejak digitalnya. Nominator ini lengkap. Semua profesi, usia dan gender terwakili. Umumnya memiliki blog pribadi. Sudah menerbitkan buku. Giat di taman baca. Bahkan ada ketua asosiasi perpustakaan nasional.
Ciut rasanya melihat sepak terjang mereka. Malu juga kalau selama ini aku menggembar-gemborkan literasi di khalayak ramai padahal kontribusiku untuk dunia literasi belum seperti mereka. Saya yakin pertemuan saat pemilihan duta baca akan sangat seru.
Saya menganggap pemilihan duta baca itu bukanlah perlombaan "menang-kalah". Namun lebih kepada bagaimana cara membangun kolaborasi antar nominator. Latar belakang dan profesi nominator yang beragam menghasilkan peluang baru untuk saling melengkapi satu sama lain.
Bahkan, saya berharap siapa saja nanti yang terpilih tidak segan-segan merangkul nominator yang lain untuk berkolaborasi membangun litersi di Magelang. Saya juga yakin tiap nominator juga akan "entengan" kalau duta baca terpilih membutuhkan bantuan.
Dan pada akhirnya memang betul, dunia literasi itu sunyi. Tidak seperti panggung musik atau tari yang gemerlap di atas panggung dan setiap orang mengenal penyanyinya. Pegiat literasi hanya saat-saat tertentu saja memunculkan dirinya. Namun sekali muncul akan membuat khalayak tertegun kagum akan karya-karyanya. Salah satunya pemilihan duta baca Kabupaten Magelang 2019 ini.
Comments
Post a Comment