Berawal dari ketidaksengajaan menemukan video berjudul "Panggung Terakhir YUKIE PAS Band...???" di channel Youtube SoundCorners. Tampilan Yukie, vokalis Pas Band terlihat berbeda. Diumumkan juga oleh Sandy, drummer Pas Band bahwa ini adalah panggung terakhir Yuke di tahun 2019.
Saya mengenal Pas Band ketika SMA. Saat itu sahabat terbaik saya (teman sebangku lebih tepatnya) sering memperdengarkan lagu-lagu Pas Band. Di kelas, di kantin, ketika bermain Play Station, bahkan sambil main kartu remi, pasti suara musik yang terdengar adalah Pas Band.
Semenjak itulah telingaku akrab dengan lagu "Aku", "Jengah", "Permata yang Hilang" dan beberapa lagu lainnya. Suara vokal Pas Band yang terasa garing, gahar terasa sangat keren. Sesuai dengan karakter musik Pas Band.
Perasaan ingin bernostalgia malam ini membuatku mencari lagu Pas Band di Youtube. Malam ini aku tercengang melihat kenyataan dimana vokalis Pas Band tampil beda. Mulai dari cara berpakaian sampai aksinya di panggung.
Yukie Pas Band tampil mengenakan sorban, baju gamis panjang berompi mirip orang India/ Pakistan. Ditambah tangannya bersandar pada sebatang "teken". "Teken" adalah istilah dalam bahasa Jawa yang berarti tongkat untuk membantu berjalan (Walau selanjutnya saya tahu kenapa beliau memakai teken di tayangan video youtube yang mengulas alasan Yukie berhijrah).
Shocked melihat tampilan sang vokalis. Suara garangnya tetap muncul walau gayanya di atas panggung sangat terbatas. Ada perasaan sayang dimana ia merupakan vokalis dengan suara vokal yang enak di dengar. Selain itu, band ini memiliki banyak penggemar yang setia.
Perasaan sayang atau "man-eman" lebih pada mengapa ia berani meninggalkan dunia musik yang telah membesarkan namanya. Tidak sebentar ia mengarungi dunia musik tanah air. Terbukti dari usia personel yang sudah memasuki kepala empat atau lima.
Perasaan 'menyanyangkan' ini seketika pudar ketika Sandy menyampaikan penjelasan di menit 10:05. Ia menjelaskan keadaan Yukie di Pas Band. Terlihat jelas dimana ia sangat menghormati keputusan sang vokalis untuk ber-hijrah. Bahkan Ia meminta seluruh penonton untuk mendoakan Yukie.
Pasca penyampaian penjelasan oleh sang drumer, saya belajar tentang kedewasaan. Pembelajaran tentang kedewasaan terletak pada sikap "legowo" dan tidak mempermasalahkan Yukie berpaling dari Pas Band. Semua saling memahami bahkan saling mendoakan. Selamat ber-hijrah, bang! Respect!
Borobudur, 4 November 2019
Comments
Post a Comment