Memilih Moderator dalam Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Magelang

Saya hari ini menghadiri undangan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspa) Kabupaten Magelang. Undangan tersebut hanya memuat tiga nama. Ketiga nama itu adalah saya, Ibu Puji dari SMAN 1 Muntilan dan Mbak Nasa dari PT Ameera Makkah.

Ketiga nama tersebut sudah tidak asing di lingkaran Dispuspa. Apalagi saya sangat mengenal Bu Puji. Beliau guru saya. Kini menjadi rekan pengurus di organisasi profesi guru, PGRI Kabupaten Magelang.

Bila dengan Mbak Nasa, ini adalah pertemuan pertama saya. Beliau seorang yang aktif terlibat di berbagai kegiatan literasi juga. Bahkan namanya sudah tidak asing lagi di dunia UMKM. Beliau memiliki sebuah lembaga yang bernama RK5. Ini pertemuan yang sangat mengesankan bagi saya.

Rapat dihadiri oleh Bapak Budi Sumantri selaku Kabid Perpustakaan, Bapak Amroni, Kasie Pengembangan Perpustakaan, dan Mas Hari selaku ahli IT dari Dispuspa. Ibu Kepala Dispuspa datang menyusul ke forum ini karena harus melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Rapat ini berjalan begitu hangat. Kami mendengarkan paparan tentang rencana pelaksanaan sebuah kegiatan skala nasional. Kegiatan bertaraf nasional ini begitu penting bagi Dispuspa. Sebab Kabupaten Magelang akan menjadi tuan rumah kegiatan tersebut. Otomatis "Dispuspa" menjadi aktor utama dalam perlehatan itu.

Perhelatan nasional tersebut juga akan diisi dengan pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Magelang. Rencananya Ibu Christanti Zainal Arifin akan dikukuhkan menjadi Bunda Literasi. Terkait hal ini, sudah tidak diragukan lagi bagaimana sepak terjang beliau. Terutama sepak terjangnya di dunia literasi Kabupaten Magelang.

Beliau sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Magelang telah menggelar berbagai kegiatan. Mencanangakan program melalui Pokja 2 untuk pengembangan literasi di kalangan keluarga. Atas dasar ini juga, saya meyakini Perpustakaan Nasional akan mengukuhkan beliau menjadi Bunda Literasi di acara tersebut.

Rapat ini ditutup setelah dua setengah jam berlangsung. Kami bertiga diajukan menjadi moderator dalam kegiatan tersebut. Lantas siapa yang memilih moderator acara tersebut? Jawabannya adalah tim dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Terjawab juga, mengapa kami diminta membawa curiculum vitae di rapat ini. Ternyata akan dikirimkan ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.