Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Ngaku Blogger, Tapi Domain Authoritynya Rendah
Rasa malu itu melahirkan perubahan. Rasa malu ini muncul setelah saya menyebut diri saya Blogger. Lebih tepatnya malu karena "ngaku" blogger namun blog/website yang dikelola memiliki nilai Domain Authority (DA) rendah. Bahkan kalau boleh jujur, baru dua hari ini saya mengetahui adanya istilah DA. Kesadaran akan DA ini membawa niatan untuk nge-blog secara lebih serius.
DA secara sederhana merupakan pemeringkatan sebuah website. DA diukur dengan skala 1-100. 1 adalah angka terkecil. Jadi, kalau ada website yang nilai DA-nya lebih dari 90 tentu sangatlah bagus.
DA berdampak pada banyak hal. Dari sisi SEO, DA yang tinggi akan lebih mudah ditemukan di laman awal mesin pencari. DA saat ini menjadi ukuran kualitas sebuah website. Sehingga DA ini juga berdampak pada "nilai" jual website bila ada pihak yang ingin memasang iklan di website tersebut.
Penilaian DA ditentukan oleh banyak faktor. Versi Moz dikatakan kalau ada 40 faktor penilaian DA. Kono katanya, Google menggunakan sekitar 200 faktor.
Banyaknya faktor memang membuat soalan DA ini rumit. Tapi, dari sekian banyak ulasan, ada tiga hal yang mempengaruhi penilaian DA sebuah website. Pertama, usia domain. Kedua, backlink. Ketiga, volume/banyaknya isi website.
Setiap orang yang mau beriklan di website kita pasti akan melihat nilai DA ini. Selain itu, pengiklan lebih menyukai domain dengan kategori Top Level Domain (TLD). Jadi, langkah pertama meningkatkan DA adalah dengan mengubah TLD kalau kita menggunakan layanan penyedia blog gratisan (blogger, wordpress dan sejenisnya).
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment