Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Prof. Noeng Muhadjir: Objek Kajian Filsafat Ilmu
Objek studi filsafat ilmu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu yang substantif dan yang instrumentatif. Yang substantif terdiri dari kenyataan dan kebenaran. Sedangkan yang instrumentatif terdiri dari konfirmasi dan logika inferensi.
1. Kenyataan atau Fakta
Menurut Prof Noeng, kenyataan atau fakta adalah empiris yang dapat dihayati oleh manusia.
Pandangan tentang kebenaran dari berbagai aliran:
a. Positivistik menganggap yang nyata itu yang faktual ada
b. Bagi rasionalistik, yang nyata ada itu yang ada dan cocok dengan akal.
c. Realisme menyatakan yang nyata itu yang riil "exist" dan terkonstruk dalam kebenaran objektif.
d. sedangkan bagi pendekatan phenomenologic, kenyataan itu terkonstruk dalam moral.
2. Kebenaran
Kebenaran menurut beberapa aliran:
a. Bagi positivisme, sesuatu itu benar bila ada korespondensi antara fakta yang satu dengan fakta yang lain.
b. Bagi phenomenologi, phenomena baru dapat dinyatakan benar setelah diuji korespondensinya dengan yang dipercayanya.
c. Realisme metafisik Popper mengakui kebenaran bila yang faktual itu koheren dengan kebenaran objektif universal.
d. Bagi Islam mengakui kebenaran bila yang empirik faktual koheren dengan kebenaran transenden berupa wahyu.
e. Pragmatis mengakui kebenaran bila faktual berfungsi
d. Realisme menyimpulkan sesuatu sebagai benar bila didukung teori dan ada faktanya. Realisme baru menuntut adanya konstruk teori (yang disusun deduktif probabilistik) dan adanya empiri terkonstruk pula.
3. Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang, atau memberikan pemahaman pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut atau probabilistik.
Konfirmasi absolut biasanya menggunakan landasan asumsi, postulat atau aksioma yang sudah dipastikan benar.
Konfirmasi probablistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif, ataupun reflektif.
4. Logika Inferensi
Inferensi dapat diterjemahkan dengan kata ramalan atau prediksi.
Secara sistematis logika infernsi dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Logika dalam paradigma kuantitatif dan logika dengan paradigma kualitatif.
2. Sistem logika induktif dan sistem logika deduktif.
3. Penggunaan teori kategorik atau probabilitastik.
4. Dari sisi eranya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu era positiftik, postositiftik dan era postmodern.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment