Alhamdulillah senang sekali masih diberi kesempatan oleh Allah SWT berkumpul dengan teman-teman Veteran Hima PGSD Unnes. Veteran Hima PGSD adalah nama perkumpulan yang berisi mantan pengurus himpunan mahasiswa PGSD periode 2011 dan 2012. Nama veteran terinspirasi dari sebutan untuk para prajurit yang berhasil selamat dan sukses dalam medan peperangan.
Momen berkumpulnya kembali para alumni Hima PGSD ini sekarang lebih sering menggunakan forum pernikahan anggota veteran. Maklumlah, kami selepas lulus dari PGSD Unnes sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ada yang menjadi guru, wartawan di ibukota, perangkat desa, mahasiswa pascasarjana, dsb. Pekerjaan yang ditekuni semua anggota veteran Hima tidak sembarang. Semuanya menghasilkan penghasilan yang tinggi.
Saya juga bersyukur atas kesuksesan teman-teman. Apalagi teman-teman yang mampu menginvestasikan sebagian penghasilannya dalam bentuk aset produktif. Ada teman veteran yang menginvestasikan dalam bentuk mobil rental. Ia berhasil membeli satu buah mobil keluaran baru. Mobil buatan merk ternama ini disewakan ke khalayak ramai.
Ada juga sahabat veteran yang menginvestasikan penghasilannya dalam bentuk hewan ternak. Ia beternak burung Lovebird dan membesarkan sapi. Kini ia memiliki puluhan ekor Lovebird yang sudah produk. Jangan ditanya lagi berapa harga seekor Lovebird jenis batmat atau violet. Mudah saja menjualnya dengan harga 1,5 juta.
Investasi lain berbentuk hewan sapi. Ia memiliki dua ekor sapi jenis silangan simetal. Sapi ini berukuran lebih besar daripada sapi lokal. Harganya juga fantastis. Kemarin baru saja menjual dengan harga 40 juta per ekor.
Sahabat yang satu ini kalau dihitung-hitung memiliki aset investasi senilai 100 juta. Hitungan aset ini dinilai dari dua ekor sapi dan puluhan burung Lovebird. Pertanyaannya, dari mana modal ini berasal? Ternyata dari tabungan yang ia kumpulkan dari profesinya sebagai guru wiyata bakti. Dan penghasilan yang lain berasal dari ketekunannya dalam mengajar bimbingan belajar. Tarif mengajar bimbelnya bermacam-macam. Mulai dari 30 ribu sampai 90 ribu sekali mengajar. Jam mengajarnya pun hanya dua jam tiap pertemuan.
Keberhasilan dalam mengalokasikan sebagian penghasilannya dalam bentuk investasi produktif dipengaruhi oleh kebulatan tekad, ketekunan dalam bekerja, konsistensi dalam bertindak. Dan yang paling penting mereka mengurangi konsumsi sembari meningkatkan produksi. Produktivitas memenangkan ego konsumtif.
Nb: tulisan ini berusaha mengungkap sikap dan etos kerja. Bukan berfokus pada hal-hal yang bersifat materialistik. Perkara materialistik pada tulisan di atas sifatnya hanya pengantar untuk menunjukkan bahwa ada sikap-sikap tertentu yang menjadikan seseorang lebih berhasil daripada yang lain.
Suruh, Kabupaten Semarang, 2 September 2018.
Comments
Post a Comment