Ramadhan 2020 lebih lumayan. Pembaca pasti paham dengan kata lumayan ini. Maksud saya, walau tidak maksimal ramadhan kali ini lebih baik dari tahun lalu. Cek saja artikel saya tahun lalu yang isinya refleksi ketika di penghujung ramadhan (Klik Disini untuk artikel tahun lalu). Pasti pembaca akan bisa membandingkan.
Sebelum dilanjutkan, saya sengaja menulis Ramadhan 2020. Sengaja menggunakan tahun Masehi, bukan Hijriyah. Hal ini saya lakukan bukan karena sekarang saya lebih sekuler dan tidak pro penanggalan Islam ya. Saya hanya menggunakan istilah Ramadhan 2020 dalam rangka agar lebih mudah diingat saja.
Ramadhan 2020 lebih lumayan karena saya cukup puas melewati Ramadhan tahun ini. Kepuasan ini bersumber dari peningkatan pencapaian daripada tahun sebelumnya. Pantaslah kalau saya bersyukur atas pencapaian tahun ini.
Pencapaian ini bersumber dari 'peningkatan' produktivitas daripada Ramadhan tahun lalu. Tahun ini puasa saya penuh, tidak ada yang bolong. Dua Ramadhan yang lalu saya mengalami sakit yang menyebabkan puasa bolong beberapa hari.
Ramadhan kali ini cukup heppy walau sempat dijalani di Rumah Sakit karena Asata -anak saya yang kedua- sakit Demam Berdarah. Alhamdulillah selama di rumah sakit tetap berpuasa dengan menu sahur dan buka puasa seadanya. Biasa lah makan buka dan sahur pakai "Pop Mie". Alhamdulillahnya lagi, penurunan trombosit Asata ketika DB masih terkendali. Sehingga bisa sembuh lebih cepat daripada yang dibayangkan.
Saya juga menyelesaikan berbagai macam penugasan seleksi Master Trainer Nasional Perpusnas selama di rumah sakit. Alhamdulillah semua penugasan bisa tuntas walau suasana rumah sakit tidak seperti ruang kerja. Secara pribadi, saya cukup puas dengan pengerjaan tugas tersebut. Walau berada di keadaan serba terbatas, namun hasil tugasnya membuatku senang. Sekarang tinggal berdoa, semoga hasil pengerjaan tugas ini bisa membuatku lolos seleksi.
Ramadhan 2020 ini juga sangat memuaskan hatiku. Ini kali pertama saya berhasil mengumpulkan 100 penyair untuk membuat sebuah buku antologi puisi. Buku ini diberi judul "Bersajak di Kala Pandemi". Alhamdulillah berhasil terbit dengan selamat dan memuaskan banyak pihak - terlihat dari ulasan yang ada di google.
Saya juga diberi kesempatan meliput kegiatan penyerahan 1000 sembako untuk GTT/ PTT dari PGRI Kabupaten Magelang. Saya melalui kegiatan yang dilaksanakan di minggu terakhir Ramadhan ini membuatku bisa bertemu dengan Wakil Bupati Magelang, Pengurus PGRI Kabupaten Magelang dan Ketua Cabang PGRI se-Kabupaten Magelang. Selain itu, saya juga bisa berkontribusi dalam penulisan berita dan video dokumentasi kegiatan ini.
Oh iya, ada satu lagi yang membuatku bersyukur. Saya diberi kesempatan untuk menjadi narasumber di beberapa kegiatan workshop online. Alhamdulillah tugas tersebut lancar dan terlaksana sesuai dengan harapan penyelenggara.
Ya, ini kepuasan saya di Ramadhan 2020 ini. Hanya satu harapan saya. Semoga masih dipertemukan lagi di Ramadhan tahun selanjutnya. Tulisan ini menjadi wujud rasa syukur saya atas nikmat dari Allah SWT. Semua atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Semoga dengan ungkapan rasa syukur ini, Allah memberikan nikmat yang berlipat ganda di kemudian hari.
Ditulis di depan pasar Borobudur ketika membeli Nasi Goreng, 23 Mei 2020
©️ Rahma Huda Putranto
Comments
Post a Comment