Cerdas kaya berkuasa
Ini adalah tiga kata yang saya peroleh dari statusnya Pak Mohammad Nasih. Saya hanya sekali bertemu beliau ketika memohon beliau menjadi pemateri kegiatan IMM Jawa Tengah di Kampus AIS Muhammadiyah Semarang. Kalau tidak salah ingat, pertemuan itu sekitar tahun 2013. Beliau kini mengembangkan Sekolah Alam Planet Nufo di Rembang.
Ketiga kata di atas saya baca di caption video ketika Pak Akbar Tandjung berkunjung di sekolah tersebut. Sekali lagi, jargon untuk siswanya jelas. Cerdas, kaya, berkuasa.
Jargon yang Cocok
Terlepas dari cerita di atas, menurut hemat saya, jargon di atas sangat cocok untuk sekolah yang bervisi mencetak kader. Kader ini nantinya bergerak di masa depan dimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah pesat.
Namanya sekolah kader tentu tidak hanya bergerak saja. Namun juga melalukan perubahan. Sehingga siswanya dituntut bisa membuat perubahan di masa depan nanti. Perubahan tersebut harus bisa mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
Maka pantaslah kalau perubahan itu membutuhkan kecerdasan, kekayaan, dan kekuasaan. Kader harus cerdas. Kader yang cerdas bisa memberikan solusi atas permasalahan atau tantangan yang dihadapi.
Kader juga harus kaya. Karena tanpa kekayaan tidak ada independensi di dunia yang materialistis ini. Kekayaan harus diraih dengan cara berdikari -berdiri di kaki sendiri. Bukan dengan suntikan-suntikan dana dari pengusaha-politisi yang rentan godaan. Godaan sering kali berlawanan dengan sikap-sikap idealis yang harus dijunjung kader.
Kekuasaan wajib dimiliki. Sebabnya jelas. Perubahan butuh legitimasi. Butuh kekuasaan yang bisa mempengaruhi khalayak. Semakin besar kekuasaan semakin besar ketergantungan orang terhadapnya. Pengelolaan ketergantungan ini hanya bisa dilakukan dengan modal kecerdasan dan kekayaan.
Ini era dimana "tidak ada makan siang gratis." Semua butuh logistik. Maka konsep kekayaan bukanlah hal yang tabu untuk didiskusikan lagi. Bahkan kalau boleh "berfatwa," kita wajib kaya. Kaya materi maupun non materi. Sehingga gagasan cerdas, kaya dan berkuasa sangat relevan dengan kondisi masa kini.
Rambeanak, 23 Januari 2021
Comments
Post a Comment