Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Honorarium Karyawan Sebagai Bentuk Berbagi Rezeki
Pengusaha harus punya pegawai. Jumlah pegawai akan meningkatkan produksi. Walaupun keberadaan pegawai menyebabkan beberapa hal "lost" atau berkurang. Dari segala kelebihan dan kekurangan itu, ada dua nasihat yang perlu diperhatikan ketika memperkerjakan pegawai.
Nasihat ini saya peroleh dari istri saya. Kala itu saya membutuhkan kemantapan hati untuk menjalankan rencana bisnis. Saya berencana menambah karyawan untuk "stay" di rumah. Penambahan karyawan ini sebagai momentum resolusi bisnis di tahun baru.
Nasihat tersebut berupa dua hal. Pertama, bahwa penambahan pegawai bertujuan untuk meringankan beban kerja. Kedua, penambahan karyawan untuk berbagi rezeki.
Alasan pertama sangatlah lazim. Penambahan pegawai untuk meringankan beban pekerjaan pegawai lainnya. Tapi ada satu hal yang harus diperhatikan. Bahwa penambahan pegawai tidak boleh memberatkan keuangan perusahaan. Hal ini menyangkut tugas, pokok dan fungsi sebuah posisi jabatan pegawai. Semakin efisien, tentu semakin efektif.
Resiko alasan pertama di atas telah diantisipasi dengan kejelasan beban dan tanggung jawab kerja serta honorarium yang terbilang di atas rata-rata. Beban kerja dan tanggung jawab kerja telah kami siapkan dalam bentuk matrik rencana kerja dan check list refleksi pekerjaan harian.
Usulan solusi tersebut sebenarnya sudah cukup untuk memantapkan hati ini. Namun sebagai mahkluk ekonomi, ada sisi lain dari saya yang menjerit. Penambahan pegawai menambah pengeluaran perusahaan. Penambahan pengeluaran dalam bentuk honorarium inilah yang saya maksud sebagai salah satu bentuk "lost" atau hilang.
Kemantapan hati semakin sulit dicapai kalau berpotensi mengurangi pendapatan. Maka keberadaan nasihat kedua sangat penting disini. Dimana pengeluaran perusahaan itu tidak serta merta dimaknai sebagai siklus berkurangnya uang.
Pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk membayar pegawai harus dimaknai secara transendental. Hati butuh sandaran agar mantap. Cara yang paling efektif adalah dengan menyandarkan sesuatu secara transendental.
Oleh karena itu, pengeluaran perusahaan untuk membiayai pegawai harus disikapi untuk beramal. Beramal dalam arti berbagi rezeki. Kue ekonomi sudah seharusnya tidak dikuasai oleh salah satu pihak saja. Namun harus dibagikan kepada orang lain. Syukur-syukur orang tersebut benar-benar membutuhkan.
Jadi, pengeluaran untuk membayar pegawai harus disikapi dengan pikiran yang luas dan hati yang ikhlas. Karena dengan honorarium tersebut pegawai kita bisa membeli berbagai kebutuhan keluarga. Pada titik ini kita tahu bahwa pemberian honorarium kepada satu nama itu sebenarnya berbagi rezeki kepada lebih dari satu nama.
Borobudur, 10 Januari 2020
Arti kata:
transendental/tran·sen·den·tal/ /transéndéntal/ a 1 menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian; 2 sukar dipahami; 3 gaib; 4 abstrak
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment