Featured Post
- Get link
- Other Apps
Ilmu Pengetahuan Menjadi Nafas Kreativitas
Harian Kompas mulai Senin ini mengangkat tema tentang ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari industri kreatif. Industri kreatif memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Terbukti dari capaian sektor ekonomi kreatif di berbagai negara.
Ekonomi kreatif berkembang sangat ditentukan dengan penguasaan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menjadi nafas kreativitas. Karena hanya dengan ilmu pengetahuan-lah peluang-peluang baru muncul.
Selain itu, industri kreatif di masa seperti saat ini ditopang juga dengan pemanfaatan teknologi. Terutama dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Contohnya mudah disebutkan. Misalnya industri transportasi dalam bentuk taksi. Pada zaman dahulu, pendirian perusahaan taksi membutuhkan modal yang sangat besar. Perusahaan haru membeli kendaraan sampai merekrut "driver."
Pencapaian Break Event Point (BEP) pun membutuhkan waktu yang lama. Bahkan bisa sampai 30 tahun sebuah perusahaan baru dikatakan mapan. Akan tetapi, kehadiran teknologi informasi dapat mempercepat proses itu.
Kehadiran aplikasi ojek online--dimana disana juga ada mobil yang "dijadikan" taksi-- sangat mempercepat akselerasi kemajuan sebuah perusahaan. Penyedia aplikasi ojek online tidak perlu membeli mobil. Mereka juga tidak perlu merekrut karyawan sebagai "driver." Mereka cukup menawarkan kepada masyarakat siapa yang mau menjadi mitra aplikasi ini.
Hasilnya luar biasa. Perusahaan penyedia aplikasi ini menjadi perusahaan Unicorn. Nilai sahamnya membumbung tinggi. Bahkan berpengaruh terhadap perusahaan taksi online tadi. Perkembangan ini pun tidak membutuhkan waktu sampai 30 tahun.
Perusahaan aplikasi tadi memang bukan contoh dari industri kreatif. Saya menggunakan perusahaan tersebut untuk menjelaskan bagaimana sebuah teknologi dapat meningkatkan nilai jual sebuah perusahaan. Ada satu prinsip dasar dari industri kreatif, yaitu nilai tambah.
Industri kreatif sebenarnya menggunakan konsep input-nilai tambah-output. Mereka menyerap berbagai potensi yang ada dengan cara memberikan nilai tambah. Hasilnya, barang tersebut bernilai jual tinggi.
Akhirnya, betul juga kalau industri kreatif membutuhkan pengetahuan. Karena pengetahuan-lah satu-satunya cara untuk mendapatkan nilai tambah. Nilai tambah industri kreatif berbentuk inovasi dan kreativitas yang dilahirkan dari pemanfaatan ilmu pengetahuan.
- Get link
- Other Apps
Comments
Post a Comment