Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Yang Paling Menarik dari Lokakarya Perdana
Saya mendapat tugas mengikuti lokakarya perdana Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Lokakarya yang sering disebut juga dengan lokakarya 0 ini berlangsung di Artos Hotel Magelang pada Sabtu, 9 Oktober 2021.
Saya mendapatkan pendamping praktik bernama Bapak Samsudin. Nama beliau sudah sangat familier. Pun apabila nama tersebut diberi gelar akademis, setidaknya ada tiga gelar akademis yang melekat di namanya.
Lokakarya perdana saya kira sama seperti workshop, bimtek atau sekedar seminar. Bayangan ini muncul karena adanya kesan 'mungkin' program ini hanya sekedar formalitas seperti program yang sudah-sudah.
Sebaliknya, lokakarya perdana ini mampu membuka mata, hati dan pikiran kedua belah pihak yang terlibat. Kedua pihak yang terlibat ini adalah guru dan kepala sekolah. Pihak-pihak inilah yang nantinya selama sembilan bulan akan intens berkolaborasi dalam menuntaskan pendidikan guru penggerak.
Lokakarya perdana berisi beberapa agenda. Hanya saja ada satu agenda yang benar-benar bisa membuka mata, hati dan pikiran. Agenda ini yang membuat lokakarya ini berbeda dengan workshop, bimtek atau sekedar seminar yang sebelumnya saya ikuti.
Agenda ini bertajuk 'harapan dan kekhawatiran'. Awalnya, peserta dikelompokkan sesuai status pekerjaan. Hingga muncullah kelompok calon guru penggerak dan kelompok kepala sekolah.
Kedua kelompok diminta untuk membuat peta pikiran. Pokok pikirannya adalah menuliskan masing-masing tiga harapan dan tiga kekhawatiran ketika pendidikan guru penggerak berlangsung.
Pengajar praktik yang bertugas memandu lokakarya, selanjutnya meminta peserta untuk menuliskan strategi mewujudkan harapan dan strategi meminimalisir kekhawatiran.
Setiap kelompok mempresentasikan kekhawatiran dan harapannya. Tak disangka, terjadi dialog antara guru dan kepala sekolah. Dialog inilah yang paling menarik.
Grand Artos Hotel & Convention, 9 Oktober 2021
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment