Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Biar Tidak Mudah Galau di Tengah Banjir Informasi
Kepala ini pusing setiap kali membuka gadget. Jari-jari pun tidak terasa mengetik kata di mesin pencari. Informasi itu bermunculan. Judul bombastis bersifat clickbait tertampil dengan rapi. Tak terasa semua terbaca. Masuk ke sanubari. Bukan kejelasan yang diperoleh. Hanya ada kebingungan. Kejernihan memang dambaan di era banjir informasi.
Saat ini kita memasuki era banjir informasi. Informasi datang bertubi-tubi. Tanpa diminta, informasi muncul. Informasi menyebar dengan sangat cepat. Kemajuan ini didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi membuat siapa saja dapat membuat, menyebar, dan menikmati informasi. Tidak seperti dulu. Dulu masyarakat hanya berperan sebagai konsumen informasi. Akan tetapi, saat ini masyarakat dapat berperan sebagai produsen dan distributor informasi.
Kemudahan ini yang membuat informasi semakin mudah dibuat. Informasi tidak hanya dibuat oleh pihak-pihak tertentu. Tentu kita masih ingat kalau di era sebelumnya, informasi hanya diproduksi oleh media massa. Media massa pun memproduksi informasi dengan langkah-langkah tertentu. Ada penentuan topik, penentuan narasumber, penulisan, penyuntingan, dan penerbitan. Langkah-langkah ini tidak ditemukan di tengah masyarakat. Sebab, tidak semua komponen masyarakat mau dan bisa membuat informasi dengan langkah-langkah seperti di atas.
Jangan Langsung Dimasukkan ke Hati
Terasa atau tidak, setiap informasi yang dibaca akan masuk ke dalam otak. Otak melakukan proses berpikir. Proses berpikir menimbulkan kesan dan perasaan dalam hati. Hati tiba-tiba merasa galau. Kalau tak terasa, bisa-bisa muncul perasaan galau tanpa sebab.
Perasaan ini perlu diantisipasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemilahan informasi. Tidak semua informasi perlu dimasukkan dalam hati. Sebelum membaca atau melakukan pencarian di mesin pencari, seseorang perlu membuat alasan logis mengapa suatu informasi perlu didalami. Seseorang ketika menghadapi informasi yang tidak perlu cukup diabaikan.
Emha Ainun Najib dalam salah satu video ceramahnya di Youtube pernah memberikan peringatan. Penempatan informasi itu layaknya tamu. Tidak semua tamu dimasukkan ke dalam kamar pribadi kita. Ada tamu yang cukup didudukkan di ruang tamu. Beberapa orang mungkin bisa disambut di ruang keluarga. Pasti hanya segelintir yang diijinkan masuk ke kamar pribadi.
Sama halnya dengan informasi. Tidak semua informasi bisa masuk ke dalam kamar pribadi. Tidak semua informasi sampai ke hati. Pilah-pilih informasi yang muncul. Lakukan klasifikasi apakah informasi ini boleh masuk ke hati atau cukup berlalu begitu saya.
Tak ada cara lain di tengah banjir informasi seperti saat ini selain membentengi diri sendiri. Sebab, tidak mungkin melarang setiap orang membuat atau membagikan informasi. Butuh keaktifan diri untuk menjaga diri tetap waras. Semoga hati dan pikiran kita tetap jernih di tengah banjir informasi.
Rahma Huda Putranto
Borobudur, 31 Desember 2021
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment