Ahad pagi ini (17/12/2023) berlangsung kegiatan Pengajian Pimpinan “Ideopolitor” Pimpinan Cabang Muhammadiyah Borobudur. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK-SDI) PCM Borobudur ini berlangsung di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur. Jumlah peserta sesuai dengan presensi adalah 60 orang. Terdiri dari unsur PCM, Pimpinan Ortom, UPP Cabang, PRM dan pimpinan AUM se-Kecamatan Borobudur.
Kegiatan berlangsung gembira. Sebelum penyampaian narasumber utama, terdapat penyampaian laporan panitia dan kebijakan PCM Borobudur. Laporan panitia disampaikan oleh Bapak Drs. Lukitor, pleno PCM yang membidangi MPK-SDI. Dilanjutkan dengan kebijakan PCM dan pembukaan secara resmi oleh Mustaghfirin, S.Pd.I., selaku ketua PCM Borobudur.
Narasumber utama Pengajian Pimpinan ini adalah Drs. Sugiyono, M.Si. Sosok narasumber ini sudah malang melintang di Persyarikatan Muhammadiyah. Beliau sarat pengalaman. Di tataran organisasi otonom, Pemuda Muhammadiyah, beliau pernah menjadi ketua cabang, daerah, hingga wilayah.
Kini ditengah kesibukannya sebagai Staf Ahli Bupati Magelang, beliau masih bergiat sebagai Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Magelang, Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah, hingga Anggota MPK-SDI Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beliau juga menjadi pleno PDM yang membidangi 5 majelis dan lembaga. Yang dibina beliau adalah Majelis Dikdasmen dan PNF, MPK-SDI, LHKP, Majelis Hukum dan HAM, dan LBH PDM Kabupaten Magelang.
Beliau menyampaikan materi tentang Kapita Selekta Ideopolitor. Kapita Selekta dimaknai dengan pokok pikiran. Bisa juga diartikan dengan rangkuman. Maka materi ini merangkum tentang Ideologi, politik dan organisasi. Pembahasan tentang ideologi Muhammadiyah disampaikan dengan sederhana. Mengena. Mudah dipahami.
Materi tentang organisasi tersampaikan dengan pemahaman yang gamblang. Bahwa pengembangan program di cabang disesuaikan dengan tanfidz hasil Musycab dan situasi terkini. Situasi terkini di tataran cabang sangat ditentukan dengan kebutuhan dan keinginan yang dihadapi cabang saat ini.
Materi politik dihaturkan dengan balutan pengalaman beliau. Beliau menceritakan bagaimana “usul dan saran” disampaikan secara terbuka kepada tokoh Muhammadiyah yang sedang moncer di tahun 2001, yaitu Amien Rais. Beliau menyampaikan saran secara terbuka melalui forum tingkat wilayah di Kudus. Bahwa sistem demokrasi langsung dimana pilpres dan pileg dipilih secara langsung akan “merugikan” gerakan persyarikatan. Sebab, gerakan ini bukan gerakan massa-populis.
Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama. Semua tampak senang dan bahagia. Peserta yang bertahan sampai akhir terdapat 30 orang lebih. Cukup lengkap. Semangat juga terlihat berkibar di antara peserta semuanya.
Rahma Huda Putranto
Aula SMK Muhamamdiyah 1 Borobudur
Link Materi Kapita Selekta Ideopolitor
Comments
Post a Comment