Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Jawaban dari Pertanyaan Yusep Kurniawan
Saya baru saja menyelesaikan penugasan sebagai Koordinator Pengajar Praktik Angkatan 11. Penyelesaian ini ditandai dengan keikutsertaan saya dalam kegiatan penyelarasan nilai PPGP di Surakarta pada akhir pekan lalu. Dalam kegiatan ini saya berjumpa dengan sosok-sosok yang hebat.
Salah satunya adalah pengalaman dipertemukan dengan para fasilitator. Sebenarnya banyak nama yang ingin saya ulas disini. Hanya saja saya akan berfokus pada pengalaman saya bertemu dengan dua sosok fasilitator.
Fasilitator pertama bernama Bapak Djahid. Beliau merupakan fasilitator yang mengampu di kelas kami. Pak Djahid berlatar belakang sebagai seorang pengawas di Kabupaten Banyumas. Beliau merupakan CGP Angkatan 1 dan melanjutkan tugas sebagai PP dan Fasilitator.
Saya dan Pak Djahid kebetulan mengenal satu sosok yang sama. Kami mengenal Pak Yusep Kurniawan. Pak Djahid mengenal Pak Yusep karena sama-sama berasal dari Banyumas. Sementara itu, saya mengenal Pak Yusep dalam kegiatan-kegiatan PGRI di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Uniknya, Pak Yusep dipanggil oleh Pak Djahid dengan sebutan unik.
Pak Djahid menyebut Pak Yusep dengan istilah “Korwil Termuda se-Dunia”. Sebutan ini memang sesuai kenyataan. Tak perlu waktu lama, begitu Pak Yusep diangkat sebagai pengawas pada pertengahan tahun 2024 ini, selang beberapa bulan langsung diberi kepercayaan sebagai Korwil. Padahal usianya masih sangat-sangat muda. Saya memperkirakan masih di kepala 3.
Orang-orang yang sudah mengenal Pak Yusep pasti tidak terkejut. Karena Pak Yusep tergolong sosok yang “entengan”. Ia mengabdi di berbagai organisasi. Ada PGRI, Pemuda Pancasila, dan lain sebagainya. Namun, penjelasan lebih valid saya peroleh dari Pak Djahid.
Pak Djahid bercerita kalau tempat tugas Pak Yusep ini sangatlah jauh. Untuk sampai ke ibukota Kabupaten Banyumas, memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Pak Djahid menceritakan kalau perjalanan ini ditempuhnya setiap hari. Karena hampir tiap hari Pak Yusep perlu ke Kantor Dinas Pendidikan yang berada di ibukota kabupaten Banyumas.
Memang ada berbagai hal yang bisa diteladani dari beliau. Pertama, “entengan”. Kedua, daya tahan tinggi. Ketiga, proaktif. Ini ketiga hal yang saya petik dari cerita Pak Djahid dan pengalaman berjumpa langsung dengan beliau Pak Yusep.
Tulisan ini sengaja saya angkat bukan tanpa sebab. Alasannya lebih pada pertanyaan Pak Yusep kepada saya ketika di dalam mobil. Waktu itu saya bersama rombongan baru pulang dari makan di warung sate legendaris Solo, yaitu Sate Kambing Pak Panto. Pak Yusep melontarkan pertanyaan, “Apa blog-nya Mas Huda masih aktif?”
Tulisan ini jadi jawaban atas pertanyaan itu.
Surakarta, 10 Desember 2024
Rahma Huda Putranto
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment